Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100 persen untuk pembelian rumah hingga Desember 2024. Keputusan ini telah tersampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, pada 27 Agustus 2024. Dengan perpanjangan ini, pemerintah berupaya mendukung penjualan rumah atau real estate, yang sempat mengalami penurunan setelah insentif sebelumnya hanya sebesar 50 persen pada Juli dan Agustus 2024.

Baca – Artikel Terkait

Real Estate

Dampak Perpanjangan Insentif PPN DTP

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Realestat Indonesia (DPP REI), Joko Suranto, menyambut baik perpanjangan ini. Menurutnya, langkah tersebut menunjukkan perhatian serius pemerintah terhadap sektor perumahan, yang anggapannya sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Joko menyebutkan bahwa ketika diskon PPN DTP berkurang menjadi 50 persen pada Juli 2024. Penjualan rumah menurun sekitar 30-35 persen terlihat dari perbandingan dengan periode Januari-Juni 2024, ketika insentif PPN DTP masih sebesar 100 persen.

Dengan keputusan baru ini, Joko berharap penjualan rumah dapat kembali meningkat. Yaitu terutama untuk segmen rumah di bawah Rp 1 miliar yang mendominasi sekitar 70 persen penyerapan PPN DTP. Sementara itu, 30 persen lainnya berasal dari rumah dengan harga di atas Rp 1 miliar. Pasar properti, terutama di segmen hunian terjangkau, harapannya akan tetap kuat dan terus mendominasi.

Penambahan Kuota FLPP dan Implikasinya

Selain perpanjangan PPN DTP, pemerintah juga menambah kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 166.000 unit menjadi 200.000 unit. Tambahan ini teranggap sebagai langkah positif, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang membutuhkan rumah bersubsidi. Joko menjelaskan bahwa tambahan kuota ini telah didorong oleh REI sejak tiga bulan sebelumnya. Hal ini karena prediksi habisnya kuota pada akhir Agustus 2024.

Meskipun tambahan ini belum sepenuhnya memenuhi harapan, dengan REI mengusulkan hingga 250.000 unit. Namun penambahan kuota FLPP masih menjadi kabar baik bagi pengembang dan konsumen. Tambahan ini juga menunjukkan konsistensi pemerintah dalam menjalankan program perumahan maupun real estate. Lalu juga mendukung target pembangunan 3 juta rumah yang telah terancang oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Dengan kebijakan yang ada, REI berharap bahwa program FLPP dapat terus berlanjut dan meningkat anggarannya pada tahun 2025. Yaitu dengan usulan kuota sebesar 500.000 unit untuk tahun mendatang.

Reference : KOMPAS.com

Leave a comment