Pasar properti Indonesia, terutama di sektor perumahan, diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan di bawah pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Panangian Simanungkalit, seorang pengamat properti, mengungkapkan pandangannya mengenai masa depan industri properti dalam sebuah acara talkshow. Berikut perkenalan poin-poin utama dari proyeksi dan pandangan Panangian mengenai masa depan properti di Indonesia.
Baca – Artikel Terkait
Proyeksi Pertumbuhan Pasar Properti
Pengamat properti, Panangian Simanungkalit, memproyeksikan bahwa pasar properti, terutama sektor perumahan, akan mengalami perbaikan signifikan di era pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Indikator-indikator menunjukkan bahwa sektor ini akan booming mulai tahun 2025 hingga 2029. Panangian menjelaskan dalam acara Talkshow Properti bertema “Meneropong Pasar Properti di Era Pemerintahan Baru” yang digelar pada Selasa (25/6/2024), bahwa kekhawatiran mengenai kerusuhan pemilu tidak terbukti. Program 3 juta rumah dari Prabowo-Gibran diprediksi akan sangat mempengaruhi gairah industri properti.
Perkenalan Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan Ekonomi
Lebih lanjut, pemerintah yang baru menilai cerdas dalam mencari peluang untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Menurut Panangian, akan ada keperluan sektor yang mampu menciptakan kesejahteraan, pemerataan sosial, dan pertumbuhan ekonomi di atas 5% untuk memperbaiki ekonomi nasional. Dia menyebut bahwa pemerintah telah menyetujui anggaran Rp71 Triliun untuk program makanan bergizi gratis yang belum pernah ada sebelumnya, dengan 50 ribu titik pelaksanaan. Ini memiliki ekspektasi dapat menciptakan dampak ekonomi yang besar.
Dampak Perkenalan Program 3 Juta Rumah
Program pembangunan 3 juta rumah juga kemungkinan akan membangkitkan semangat dan memberikan dampak psikologis positif bagi para pengembang dalam asosiasi-asosiasi seperti Realestat Indonesia (REI), Apersi, dan Himperra. “Bagi pengusaha properti, program ini memberi sinyal bahwa industri properti akan bangkit di era pemerintahan yang akan datang,” ucap Panangian.
Ketahanan Ekonomi Indonesia
Selain itu, ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan di tengah ketidakpastian global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 sebesar 5,11% (yoy), meningkat dari 5,04% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi 2024 perkiraannya tetap kuat dalam kisaran 4,7-5,5% (yoy) berkat permintaan domestik. Yaitu terutama dari konsumsi dan investasi bangunan yang terdorong oleh pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Source : SindoNews
Komitmen Pemerintah untuk Zero Backlog
Pemerintah juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan rumah dan mencapai Zero Backlog pada tahun 2045. Dengan backlog rumah pada 2023 sebesar 10 juta unit, dan kebutuhan hunian baru sebesar 750 ribu hingga 800 ribu per tahun. Maka pemerintah perlu membangun 1,25 juta unit per tahun. Hal ini memerlukan kolaborasi dan peran aktif pengembang swasta. Panangian menekankan pentingnya sektor properti sebagai penggerak ekonomi dan kontribusinya dalam pembangunan. Serta menyarankan pemerintahan mendatang untuk melihat ini sebagai peluang besar dalam menggerakkan perekonomian.