Bagi banyak orang, membeli properti adalah investasi terbesar dalam hidup yang seringkali harus dicicil dalam jangka panjang. Selain itu, properti tidak hanya terbeli untuk pemakaiannya saja, tetapi juga membutuhkan perawatan agar nilainya tetap prima dan dapat terus meningkat. CEO PT Sentul City Tbk menyadari pentingnya pengelolaan properti dan terus berinovasi untuk memastikan nilai properti mereka tetap tinggi di pasar, termasuk melalui pengelolaan pasar sekunder.
Baca – Artikel Terkait
Menurut CEO Sentul City Pola Pemasaran Properti Masih Tradisional
Menurut Eddy Sindoro, CEO PT Sentul City Tbk, industri properti masih menggunakan pola pemasaran yang anggapannya sangat tradisional dan tertinggal. Yaitu jika membandingkannya dengan industri lain seperti bisnis kuliner atau ritel yang pemasarannya sangat modern dan inovatif. Eddy menyebutkan bahwa produk properti bernilai miliaran rupiah masih mempasarkan dengan cara yang primitif. Hal tersebut terlihat jika membandingkan dengan produk yang harganya jauh lebih murah.
Bursa Pasar Sekunder Sentul City
Untuk merespons tantangan ini, Sentul City meluncurkan inovasi dalam bentuk Bursa Pasar Sekunder Sentul City (BPSSC). Inisiatif ini bertujuan untuk memudahkan transaksi produk properti sekunder. BPSSC bekerjasama dengan Bank INA untuk menyediakan layanan pembiayaan KPR produk sekunder yang lebih terjangkau. Kemudian menawarkan suku bunga khusus dengan tenor hingga 20 tahun. Inovasi ini juga mempermudah pengelolaan properti bagi pemilik yang ingin menjual atau menyewakan unitnya. Dengan melalui layanan one-stop-service dari Sentul City Town Management (SCTM).
Kolaborasi dengan Bank INA untuk Produk KPR Sekunder
Kerjasama ini tidak hanya menguntungkan developer, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi properti broker, agen, serta calon pembeli. Yaitu untuk mengakses unit sekunder dengan lebih mudah. Timotius Thendean, Direktur Marketing PT Sentul City Tbk, menyebutkan sekitar 515 unit properti sekunder di Sentul City telah siap untuk jual. Yaitu dengan total nilai mencapai Rp 1,5 triliun, sementara lebih dari 500 unit lain berpotensi untuk masuk ke pasar sekunder.
Peluang Besar di Pasar Properti Sekunder Menurut CEO Sentul City
Dengan BPSSC, pemilik properti di Sentul City cukup menitipkan kunci unit mereka. Kemudian SCTM akan mengurus semua kebutuhan pengelolaan, renovasi, hingga listing unit untuk jual atau sewa. Sentul City mengoptimalkan layanan ini agar pemilik properti, broker, dan calon pembeli mendapatkan kemudahan dalam mengelola properti. Hal ini harapannya dapat menciptakan likuiditas tinggi di pasar sekunder dan menjadikan kepemilikan properti lebih terjangkau.
Sumber: Liputan6
Hal Yang Bisa Diterapkan Pada Properti Syariah
Dari inovasi PT Sentul City Tbk, developer properti syariah dapat menerapkan konsep one-stop service untuk pengelolaan properti. Ini memungkinkan pemilik properti mendapatkan layanan mulai dari perawatan, renovasi, hingga pemasaran unit mereka. Dengan tetap berlandaskan pada prinsip syariah, developer dapat membentuk manajemen properti internal yang mengurus properti tanpa melibatkan riba atau transaksi yang tidak transparan. Pengelolaan yang profesional ini bisa menjadi daya tarik bagi calon konsumen yang menginginkan kemudahan dalam menjaga properti mereka.
Selain itu, konsep pasar sekunder yang dikembangkan oleh Sentul City dapat diterapkan dalam konteks syariah dengan membangun platform digital berbasis syariah untuk jual beli dan sewa properti. Transaksi di platform ini dapat menyesuaikan dengan akad-akad syariah, memastikan kepatuhan terhadap hukum Islam. Dengan kolaborasi bersama lembaga pembiayaan non-bank syariah, developer juga bisa memberikan akses pembiayaan yang mudah dan halal kepada konsumen, menciptakan sistem yang modern tanpa mengorbankan nilai-nilai syariah.